Senin, 27 April 2015

Air Dalam Masa lalu, Sekarang dan Masa Depan Belanda

De toekomst is een boek met zeven sloten
(The future is a book with seven locks)
Pepatah Belanda di atas bermakna bahwa tidak ada yang bisa meramalkan masa depan. Memang benar bahwa tidak ada yang bisa memastikan masa depan. Namun rupanya, orang Belanda senantiasa belajar dari masa lalu, agar bisa membangun masa sekarang dan masa depan yang lebih baik. Hal ini sangat tercermin dalam cara mereka menangani masalah air. 

Air memang masalah tapi sekaligus berkah bagi Belanda. Sejak zaman dulu orang Belanda harus bergulat dengan masalah air demi kelangsungan hidupnya. Mengurus masalah air seperti sudah tertanam dalam gen orang-orang Belanda. Maklum, sekitar 26% lebih tanah di Belanda berada di bawah permukaan laut. Kincir angin yang kini juga menjadi ikon negara Belanda, awalnya merupakan teknologi yang digunakan untuk memompa kelebihan air di daratan. Hingga sekarang pun masih ada sekitar 1000 kincir angin yang bisa kita temukan di Belanda. 

Sejarah panjang Belanda dalam menangani masalah air sekiranya membuat orang Belanda belajar untuk hidup dan bersahabat dengan air, bukan memeranginya. Orang Belanda juga membangun kanal-kanal untuk mengalirkan air. Kanal-kanal ini juga digunakan sebagai jalur transportasi yang masih digunakan hingga sekarang, bahkan menjadi daya tarik bagi jutaan wisatawan mancanegara setiap tahunnya. Di Amsterdam, kanal-kanal seperti Prinsengracht, Keizersgracht dan Herengracht yang telah ada sejak abad ke-17, dinobatkan UNESCO menjadi salah satu situs warisan dunia pada tahun 2010. Kanal-kanal bersejarah nan indah juga dapat kita lihat di kota Delft, yang konon namanya sendiri berasal dari kata delven yang artinya menggali.
Pengelolaan air dulunya merupakan tanggung jawab individu atau tuan pemilik tanah suatu komunitas lokal. Sejak tahun 800, banyak sekali rawa yang direklamasi. Agar proyek ini bisa dikelola dengan baik dan tidak menimbulkan kerusakan lingkungan, sekitar tahun 1400 di beberapa daerah mulai didirikan badan pemerintah yang mengawasi proyek-proyek tersebut. Lembaga-lembaga ini (waterschappen atau hoogheemraadschappen) bertugas menangani masalah pembendungan air, kualitas air, saluran air dan lain-lain. 

Belanda juga merupakan salah satu negara dengan sejarah manajemen air yang tertua di dunia. Pada tahun 1980 pemerintah Belanda menerapkan Integrated Water Resources Management (IWRM) merupakan sebuah konsep manajemen air secara holistik yang mempertimbangkan sisi ekologi, fungsi sosial-ekonomi daerah yang memisahkan air dan tanah, dan lain sebagainya. Hingga saat ini, IWRM di Belanda menjadi percontohan bagi negara-negara lain di dunia. 

Keseriusan Belanda dalam mengelola air juga terlihat dengan adanya tiga kementerian di pemerintahan yang saat ini menangani manajemen air. Kementerian Transportasi dan Pekerjaan Umum bertugas mengoordinasikan persiapan untuk menghasilkan peraturan dan kebijakan nasional mengenai air. Kementerian Perumahan, Perencanaan Ruang Publik dan Lingkungan bertanggung jawab membuat peraturan dan kebijakan mengenai air minum, kebijakan lingkungan hidup dan pemanfaatan lahan. Lalu, ada juga Kementerian Pertanian, Perlindungan Alam dan Pangan yang bertanggung jawab terhadap masalah air dalam kaitannya dengan pertanian dan kelestarian alam. Bayangkan, betapa sungguh hatinya orang Belanda mengurusi masalah air! 

Untuk terus memupuk perhatian dan keseriusan orang Belanda terhadap manajemen air hingga kapanpun juga, di Belanda sendiri banyak institusi pendidikan yang menawarkan pendidikan berkaitan hal ini. Untuk short course, beberapa pilihan program dengan tema-tema sangat spesifik juga ditawarkan. misalnya Surface Water Treatment I, Water Quality Assesment, Applied Ground Water Modelling, hingga World History of Water Management. Di tingkat pendidikan pascasarjana ada Water Management di Delft University of Technology, Hydrology and Water Quality di Wageningen University, Transnational Ecosystem-based Water Management (TWM) di Radboud University, Earth Surface and Water di Utrecht University, dan lain-lain. Singkatnya, Belanda adalah surga bagi mereka yang tertarik mendalami tentang manajemen air. 

Belanda juga terus mendorong agar penelitian tentang air ini terus berkembang. Pada bulan November 2015 nanti di Amsterdam akan diadakan 3rd Amsterdam International Water Week yang akan mempertemukan 20.000 ahli dan pemerhati masalah air. Dengan demikian, jika inovasi dalam bidang-bidang yang terkait manajemen air terus berkembang, maka masa depan Belanda pun lebih terjamin. Permasalahan air di masa mendatang, baik di Belanda maupun di seluruh dunia, akan bisa diprediksi dan ditangani sesegera mungkin dengan adanya kegiatan semacam ini. 

Air adalah sumber kehidupan. Keberhasilan Belanda dalam mengelola air berdampak luas bagi seluruh kehidupan warga Belanda. Tahun lalu, Belanda dinobatkan sebagai world healthiest country versi Oxfam ‘Good Enough to Eat’ index, mengalahkan Perancis dan Swedia. Salah satu faktor pendukungnya adalah ketersediaan air bersih. Ketersediaan air secara umum tentu juga mendorong hidupnya sektor pertanian yang berarti terjaminnya pasokan pangan yang sehat. 

Dalam hal ini tidaklah berlebihan jika saya katakan, ‘serius pangkal selamat’ bila melihat cara orang Belanda mengelola air. Sungguh merupakan tamparan juga bagi saya yang orang Jakarta yang setiap tahun kewalahan menghadapi banjir, tapi hanya bisa mengutuk saja tanpa serius berbuat apa-apa. Dengan menelusuri sejarah masa lalu Belanda dan melihat cara Belanda terus berinovasi dalam mengelola air, saya belajar bahwa masalah bangsa bisa diatasi jika individu (ingat bahwa pengelolaan air di Belanda dulu tanggung jawab individu) dan pemerintah bekerja sama untuk mencari solusi terbaik. 

Melihat Belanda sekarang, hendaknya kita jangan berkecil hati. Negeri Belanda pernah hampir tenggelam (dari arti sesungguhnya), namun mereka memilih untuk bangkit dan tidak tenggelam dalam masalah. Hingga akhirnya, keberhasilan demi keberhasilan Belanda dalam mengelola air terus mengalir menuju masa depan yang lebih cerah. 

DAFTAR PUSTAKA 

Mostert, Erik. “Integrated Water Resources Management in The Netherlands: How Concepts Function”. Journal of Contemporary Water Research & Education . Issues 135 (Desember 2006), hal. 19-27. Universites Council On Water Resources.

Windmills in Dutch History tersedia dalam http://www.let.rug.nl/polders/boekje/history.htm

Canal of Delft tersedia dalam http://www.holland.com/global/tourism/article/canals-of-delft.htm

Minggu, 15 Juni 2014

Pesta Demokrasi, Presiden Ganteng

Pesta demokrasi. Pesta. Orang Indonesia menggunakan kata 'pesta demokrasi' sebagai ungkapan untuk pemilihan umum (election day). KBBI membakukan pengertian pesta sebagai perjamuan makan minum (bersuka ria dsb); perayaan. Perayaan! Membayangkan pesta, membuka celah fantasi dalam benak kita. Orang-orang datang dengan hati gembira. Senyum sumeringah. Pakaian yang enak dipandang mata. Di dalam pesta, rasanya hampir tidak ada orang yang berharap suasana muram durja. Barangkali yang paling tegang adalah sang kandidat dan tim suksesnya. Yang sibuk juga adalah tim survey yang berlomba-lomba membuat quick count. Selebihnya adalah kita-kita, yang datang berbondong-bondong ke TPS, mungkin bersama keluarga, mungkin bersama pacar yang kebetulan tetangga, atau sendirian saja berharap ada yang cakep lewat di depan mata. Setidaknya, ada petugas TPS yang enak dipandang mata. Tapi harapan itu rasanya berlebihan, karena petugasnya umumnya bapak-bapak. Berkumis lebat, berkacamata, dan mungkin sudah beranak dua atau lima. Harapan untuk melihat manusia-manusia yang enak dipandang mata ada pada saksi dari partai-partai. Mereka umumnya orang muda. Hansip? Ah lupakan saja. Kalau hansip enak dipandang mata, dia pasti sudah memilih jadi cover boy majalah ANEKA yang kini sudah entah kemana. Orang Indonesia itu orang yang mementingkan penampilan. Tampang. Makanya ada kandidat dan tim suksesnya yang menjadikan isu 'presiden ganteng' sebagai bahan jualannya. Setelah selesai debat capres yang pertama, tanggal 9 Juni 2014 lalu. saya sampai berdebat dengan teman cewek soal 'presiden ganteng' ini. "Prabowo emang lebih ganteng sih!!" Katanya bersemangat. Mendengar itu, saya langsung spontan berteriak, "BAHH! Enggaaak! Jokowi lebih ganteng!" "Aduuuh kamu itu sudah terbutakan karena perilaku Jokowi. Tapi kalo ganteng, Prabowo lebih ganteng!' "Ah, mana ganteng sih kayak gitu. Mending Jokowi kalee" "Loh ini masalah tampang loh, bukan soal kepemimpinan." "iyaa, Jokowi lah lebih ganteng!" "Aduhh...Pandangan kamu udah tercampur sama sikapnya. Prabowo tuh lebih ganteng!" Menghindari debat kusir, berhubung saya tidak punya kuda, saya pun diam saja. Main candy crush jadi pelarian saya. Sambil main, saya mikir-mikir, apa benar Prabowo lebih ganteng? Dari sisi mana? Malam itu saya tidur sambil merenung. Beruntung saya tidak memimpikan Prabowo atau Jokowi, karena itu akan awkward sekali.

Minggu, 28 Februari 2010

Kisah si MbaDak

Ada suatu masa, dimana pekerjaan gue ini memungkinkan boss gue 'semena-mena' mengirim gue ke seminar apapun juga. Entah gue ngerti ga ngerti ama topiknya: gue kudu brangkat!

Seminar kelautan?? Brangkat...
Seminar keperempuanan? kuduu..
Seminar gas bumi? hajarr,,,

Sampai suatu ketika, gue diundang ke 'seminar ketahanan pangan'. Ok, gue mencoba menenangkan diri. Gue cukup terhenyak dengan topik seminarnya. Boss gue ini paling pintar mencampakkan gue ke seminar dengan topik yang bagi gue sangat antah berantah. Mungkin dia pikir, tampang gue itu cocok untuk segala jenis permasalahan duniawi. Jadi dengan berpasrah sepenuhnya, gue mendaftarkan diri ke seminar itu.

Begitu liat jadwalnya, gue makin terhenyak. Kali ini sambil ternganga. Karena jadwalnya JAM 8 PAGI. Gue mencoba berpikir, berempati, tapi tetap saja gue ga menemukan alasan: KENAPA SEMINAR KETAHANAN PANGAN HARUS JAM 8 PAGI?

Dan benar saja, pagi itu gue berjalan lunglai ke tempat seminar. Perlu dicatat bahwa ketahanan pangan gue dalam kondisi kritis sekali, alias belum sarapan pagi. Tapi pikiran gue ga terfokus ke situ. Gue mulai panik karena gue telat setengah jam.

Malu dong..so pasti. Masa cantik2 bagini datang telat? Ntar disangka caper lagi.

Tapi tak disangka, tak dinyana, begitu gue membuka pintu ruang seminar, cuma ada 4 orang bapak-bapak berpakaian formal anteng duduk menikmati snacknya. Lalu seorang mbak-mbak panitia datang dengan muka merah-keunguan, meminta maaf sama gue:
"Maaf ya mbak..belum pada dateng nih.. kita tunggu setengah jam lagi ya.."

Gue hanya senyum angkuh. Awalnya gue yang merasa bersalah. Cuma sekarang gue yang menaikkan gengsi, menatap mbak-mbak panitia dengan tatapan hina.

Setengah jam, satu jam, sudah berlalu..

Ketahanan pangan gue diselamatkan dengan segelas air teh manis hangat. Snack-snack yang tersedia ga bisa gue telan. Kata orang, makan kue ketan-kelapa waktu laper sama aja nelen belati ke maag. Intinya, jangan deh..

Akhirnya, seminar ketahanan pangan dimulai jam 10.00. Kebetean gue udah memuncak di ubun-ubun, tapi terus turun lagi karena capek sendiri..

Gue mencoba menikmati seminar, sementara cacing-cacing di perut gue mulai caper. Dalam hati gue berbisik, "Sabar cing..sabar,,, abis ini kita makan enak. Ingat, ini seminar ketahanan pangan. Pasti dia akhir seminar kita bakal makan panganan yang enak! Mungkin ada bahan pangan inovasi terbaru disuguhkan buat kita.."
Cacing-cacing gue pun terdiam dan menelan ludah.

Jam 11.30
, masuklah seorang mbak-mbak..
Muka gue mulai mencibir, hidung mendengus, seraya berkata dalam hati: ih,,ga tau malu! udah mau bubar baru dateng...

Tapi karena gue berprinsip menghargai keanekaragaman hayati, gue bisa berhati besar untuk menerima mbak-mba telat itu.

jam 11.45
Tak disangka, tak dinyana.. Mbak-mbak telat itu ternyata punya gen BADAK ! Tanpa malu-malu dia mengangkat tangan, mau memberikan pendapatnya, disaat detik-detik terakhir kemerdekaan seluruh peserta rapat!

Cacing-cacing gue mulai spaning, bludreg, naek darah! Ga terima sama si mbadak ini.

Tapi lagi-lagi gue menyabarkan cacing-cacing gue,, Gue bilang: "Sabar cing..sabar.. mungkin pendapat mba badak itu penting dan sangat mendesak??"

Cacing-cacing gue agaknya baik dan rendah hati sehingga mereka mau bersabar.

"Menurut saya, krisis pangan sekarang ini karena ulah manusia," Mbak badak membuka pendapatnya.

Okay.. gue menahan napas, sembari berharap ide mbak itu cemerlang sangat.

"Kesalahan terbesar adalah, resto2 fasfood sering memberi takaran makanan berlebih. Sehingga banyak sekali makanan yang terbuang. Coba bayangkann, berapa banyak nasi putih, chicken wings, kentang goreng yang terbuang dalam satu hari?"

iiih... mana gue itungin!*murka*

"Nah, saya rasa, permasalahan besar inilah yang harus bersama2 kita atasi. Saya bercita-cita, tidak ada lagi sampah makanan di dunia ini."

THAT'S IT! Ini adalah puncak kebetean gue!

Maksudnya gimana sih si mbadak itu? Apa kita harus dipaksa makan semua makanan yang ada? Kalo muntah gimana hayoo? Arrghhh.... ga penting abis! Ide yang sungguh ga penting di jam menjelang cacing-cacing gue collapse!

Atau mungkin maksudnya...dia mau daur ulang makanan kali yaa? Dari sisa2 chicken wings dijadiin topping pizza .. Atau sisa nasi dijadiin bahan es cendol?

Ahhh whatever!

Singkat kata, singkat cerita, siang itu, gue pulang dengan perut kosong dan kepala penuh (karena ga habis pikir dengan ide dan kelakuan mbak tadi)

what a day,,!

Moral lesson:
1. Ajak teman kalo pergi ke seminar yang topiknya diluar kebiasaan otak untuk mencerna
2. Sarapan pagi or die

Selasa, 15 September 2009

Tips Agar Aman Dan Selamat Selama Mudik!

Musim mudik telah tiba..diiringi dengan pulangnya beberapa teman asrama kantor gue. Satu per satu menenteng ransel keluar dari asrama dengan muka sumeringah, membayangkan bertemu sang pacar nun jauh di sana.

Gue?

Jangan ditanya. Gue masih berdiri tegar di tengah kantor yang hampir kosong. Beberapa hari yang lalu, sebuah pengumuman cadas dilayangkan dari bagian personalia. Intinya, bagi yang non muslim, libur cuma pas tanggal merah aja.

Sempat terpikir ide licik tapi dangkal, yaitu mencari beberapa spidol warna merah dan mewarnai semua kalender kantor biar merahnya banyakan. Tapi sayang, abang warung sebelah udah keburu mudik. Jadi ga bisa pinjem spidol merahnya. (catet: pinjem, ga beli)

anyways..
Kemaren gue baru balik dari Aceh. Terbesit sebuah ide di kepala imut gue, bahwa gue harus bawa pulang oleh-oleh dari Aceh. Berhubung gue orang Jakarta dan akan mudik ke jakarta pula, so.. oleh-oleh yang gue bawa seharusnya dari luar Jakarta dong..

Pucuk dicinta si ulam tiba. Nggak tanggung-tanggung, kali ini gue dibawain satu loyang bika ambon. Whaaat? Bika ambon, bukan BIKA ACEH. Lalu ada juga yang berbaik hati ngebeliin gue jeruk bali. Yup, jeruk bali, bukan JERUK ACEH.

Jeruknya bukan satu dua biji, tapi enam biji, dengan berat masing-masing satu kilo. Alamaaakkk berat badan gue aja ga nyampe 45 kg. Tapi demi membahagiakan bonyok di rumah, sekaligus nyogok mereka, gue angkut tuh jeruk-jerukk!

Selain bika ambon dan jeruk bali, ada juga yang menitipkan makanan buat anaknya-yang kebetulan temen gue- yang kost di Jakarta, berupa sekantong emping.

EMPING??? iya emping, bukan empeng!

Si emping ini cuma dibawain sebungkus kecil. Cuma kan, ga mungkin gw taro di bagasi dong.. bisa-bisa sampe Jakarta bentuknya udah jadi serbuk emping.

Haishhh ada-ada aja..

Begitulah nyokap-nyokap dimana-mana saja sama. Baik, tapi lebay..
Emangnya kaga ada emping apa di Jakarta? Apa emping sono beda sama emping Jakarta?
Setau gue..asal muasal emping tuh justru dari Condet-Jakarta ya?

Bahh.. lagi-lagi gue membawa barang non-label ACEH.

Satu-satunya barang yang ada embel-embelnya Aceh yang gue bawa hari itu adalah air minum gelas bermerk 'RENCONG"..Rasanya? Ya sama aja kayak minum air putih biasa. Cuma merk-nya itu loh..yang bikin kita kalo minum kebayang muka Teuku Umar..atau paling nggak Teuku Ryan.

Nah..oleh-oleh gue di atas ternyata berguna banget buat gue nyogok bonyok gue. Maklum, akhir minggu ini gue bakal mudik ke kampung halaman di Jakarta, dengan kereta jabotabek yang ongkosnya cuma Rp.1000,-

Agar liburan di rumah atau kampung halaman lebih aman dan selamat, ada beberapa tips yang mungkin berguna (terutama bagi yang j0mbl0):

1. Hindarilahh..menjaulahhh..sedapat mungkin dari topik-topik yang mengarah ke pertanyaan: kapan kawin??
Eng ing enggg... males kan?

2. H-5 mudik, pastikan beberapa makakan sogokan sudah sampai ke rumah. Ini berguna agar bonyok lupa dengan pertanyaan nomor satu di atas.

3. Bawalah DVD dengan judul-judul kesukaan bokap nyokap, agar mereka sibuk nonton dan lupa dengan pertanyaan di atas.

4. Jangan lupa, bantu nyokap bersih-bersih rumah, agar nyokap nggak tega menanyakan pertayaan nomor satu tadi.

5. Kalo sampe keempat tips di atas nggak berhasil... Jawablah pertanyaan tersebut dengan penuh ketenangan, seakan-akan di kepala kita sudah ada rencana matang.

Demikian tips dari saia...

Selamat Mudik! Semoga 'selamat' ;)

Sabtu, 04 Oktober 2008

Diary Ajaib

Jadi ada cerita ajaib nih.. Ceritanya waktu tahun 2003, pesawat ruang angkasa yang namanya Columbia gagal memasuki atmosfir dan meledak..(hiks..janda-janda bertambah..) tujuh orang crew-nya ikut tewas! Bayangkan.. tewas di angkasa antah berantah! Mbledos duorr.. ancur berkeping-keping..!

Nah.. tiba-tiba, dua bulan kemudian, NASA menemukan ada sebuah buku diary dekat Texas, yang ternyata diary miliknya Ilan Ramos, salah satu crew yang tewas. Diary itu entah kenapa bisa selamat dari hawa panas saat pesawat meledak, hawa dingin atmosfir, dan rayap-rayap di tanah tempat diary itu ditemukan. Jadi ceritanya diary itu jatuh dari langit.

Diary itu dikembaliin ke istrinya Ilan Ramos. Berkat diary itu, istrinya bisa membaca tutur perasaan sang astronot saat di luar angkasa. So sweet.. Yah memang ada bagian-bagian yang udah nggak kebaca. Secara kalo buku kebanjiran aja bentuknya udah ga jelas, nah apalagi diary ini terjun dari atmosfir!

Istri sang astronot berbaik hati memberikan beberapa lembar diary tersebut, yang tentu aja isinya nggak terlalu pribadi amat, untuk dipamerkan bulan ini di museum di Israel. FYI, makan waktu lebih dari 4 tahun untuk merestorasi diary tersebut biar tetap kebaca.

Ada sebuah pertanyaan yang mengganggu gue setelah membaca berita itu hari ini di Yahoo News: KENAPA DIARY DARI LUAR ANGKASA AJA BISA DITEMUKAN KEMBALI DENGAN SELAMAT, FOSIL RIBUAN TAHUN AJA BISA DITEMUKAN, TAPI KENAPA HAPE GUE TETEP NGGAK KETEMU MESKI HILANGNYA DI AREAL KANTOR SENDIRI??

moral lesson: yah...bener kata orang-orang tua, kalo emang jodoh, nggak bakal kemana-mana..

Selasa, 30 September 2008

Dan Kuberuntung Sempat Memilikimu....

Kalo hape lo pernah ilang... gw rasa lagu ini cocok jd soundtrack hidup elo..
Judulnya "Sempat Memiliki"--yg dibawakan dengan manis sama Yovie & The Nuno

begini liriknya..

Mengapa kita bertemu
Bila akhirnya dipisahkan
Mengapa kita berjumpa
Tapi akhirnya dijauhkan

--huhuhuhu... sedih! sedih! sakit...sakit..


Bintang di langit nan indah
Di manakah cinta yang dulu
Masihkah aku di sana
Di relung hati dan mimpimu
Andaikan engkau di sini
Andaikan tetap denganku


--huhuhuhuhu..andai aja hape itu ada di sini...gue pasti bahagia!

Aku hancur ku terluka
--BENER BANGET! Gue terluka nih..

Namun engkaulah nafasku
---SETUJU BANGET! hape itu ibarat nafas sekaligus beha gue!


Bukan di benakmu lagi
Dan kuberuntung
Sempat memilikimu

-HUHUHUHUHU...(tangisan makin menggelegarrr..)

Bintang di langit nan indah
Di manakah HAPE yang dulu
Masihkah HAPE di sana
Di relung hati dan GENGGAMANKU
Andaikan HAPE di sini
Andaikan tetap denganku


Engkau mengatakan
Merindukan diriku lagi
Ingin kusampaikan
Ku tak hanya sekedar itu…
Wouwoo… Wouowoo…
-Betul sekalii... gw bukan sekedar kangen sama hape gue. Tp gue juga pengen banget sms, nelp, liat foto, denger musik, dan ngintip catatan piutang gue..HUHUHUHU

SEKALI LAGI kita nyanyikan bersama2..dengan penuh penghayatan...terutama bagi yang pernah hilang HANDPHONE..

Aku hancur ku terluka
Namun engkaulah nafasku
Kau HAPE-KU meski KAMU
Bukan di GENGGAMKU lagi
Dan kuberuntung
Sempat memilikimu…
*

*Kalimat ini dinyanyikan dengan penuh perasaan dan penghayatan

sekian dan terima kasih..uhuk uhuk..srroooott..!
(keterangan: batuk dan pilek)

Balada Hape Menghilang

Baru-baru ini hape gw MENGHILANG. Hati gue langsung sedih, hancur, remuk berantakan. Bayangkan aja, buat beli hape itu gue nabung dua taon lamanya. Belum lagi di dalam hape itu banyak hal yang gue suka. Mulai dari foto-foto sampai lagu-lagu.. trus nomor2 telepon yang arrrgghhhskla@##%^!!!!#%^&*@@!!!!!

Foto yang ada di dalem situ foto-foto unik. Nggak ada satu pun foto gue mejeng. Karena kebetulan gue bukan orang narsis.Ada salah satu foto favorit gue yaitu foto poster iklan jual laptop. Tapi tulisannya : DIJUAL LEPTOP seharga 1 juta rupiah.

Nah, gue tuh mengoleksi foto-foto unik kayak gitu.. Pokoknya remuk deh, hati gue.

Kalau mau diuraikan perasaan gue, berikut ini TAHAP-TAHAP PENERIMAAN DIRI TERHADAP HANDPHONE YANG HILANG:

1. Fase Alert - Panik
Pada tahap ini, korban baru sadar hapenya hilang. Setelah itu alarm di otak langsung berbunyi keras kayak alarm kebakaran. "OIIII ADA HAPE ILANGGG!!"

2. Fase Denial
Pada fase ini korban berusaha menyangkal dan 'berpikir positif' kalo hape itu sebenarnya ga hilang. Mungkin keselip, atau mungkin diumpetin temen..

Nah dalam kasus gw, gue cukup lama berada pada fase denial ini. Secara, gue tuh sering banget jadi korban penyanderaan hape secara sepihak dan semena-mena. Jadi, selama dua hari ini gue terus berpikir dan berpikir.. berharap dan berharap..seraya berdoa (sungguhan!) agar Nokia 6300 gue bisa kembali.

Tapi sampe detik ini, NIHIL.

3. Fase Penerimaan Diri
Pada fase ini, korban merasa pasrah, karena 75% kemungkinannya hape hilang beneran!

4. Fase Aktivasi
Nah.. pada fase ini si korban mulai mengambil langkah-langkah aktif dalam menyelamatkan hidup yang hampa selama beberapa hari karena ketiadaan hape. Singkat cerita, korban mulai mencari hape baru.

Sampe saat ini gue masih dalam tahap denial kayaknya. Gue setiap pagi berharap ada temen gue yang ngembaliin hape. Dan setiap detik gue berusaha merangkai setiap puzzle memory gue, sehingga gue bisa menemukan missing link pada peristiwa hape gue hilang.

Kalo ampe bener hape gue disandera ARRGGHHHHHH!!!
gue MURKA deh!
M U R K A!!

Kalo orang itu cowo, gue SUNAT, kalo cewek gue BEJEK!
kalo bencong, gue ANULIR. Maksudnya ga gue apa-apain gitu..

Wahaii Hape Nokia 6300... cepatlah kembali! Hidupku hambar tanpamu..

Wahaii yang nyembunyiin hape.. janganlah takut dengan gertakan gue. Percayalah, gue nggak bakal melakukan aksi keji. Gue malah berterima kasih dikembaliin hapenya.

hiks..hiks.. hiks..

Rabu, 17 September 2008

Sendal Jepit Ijo

Ada sahabat dekat gue yang baru aja menikah.
*sigh*

Beberapa kawan-kawan lama gue TERNYATA juga udah menikah.
*melotot*

Lalu pertanyaan itu datang menyembul di kepala imut gue:
KOK BISA YA MEREKA NIKAH?

Maksud gue, gimana caranya mereka milih 'the right person' alias orang yang pas! Orang yang cespleng! Orang yang ciamik! Orang yang yess! Orang yang ho-oh! Orang yang....(..tarik napas..buang..)..e..v..e..r..y..t..h..i..n..g.. . . .

Maksud gue lagi, lahh gue aja mikir beli sendal jepit aja lama! Lahh ini milih pasangan hidup boo!

Jadi ceritanya, waktu itu gue datang ke sebuah supermarket. Tiba-tiba cliing.. gue melihat sendal jepit cantik warna ijo seger dengan jepitan kaki yang transparan! perlu diketahui khalayak ramai, ijo itu warna favorit gue.

Singkat cerita, gue ambil dan gue lihat harganya. Aha! Pas sama kantong! Lalu gue tanya sama temen gue, bagus nggak? Dia bilang bagus juga, tapi yang abu-abu juga keren. Nah, mulai bingung gue. Dia sendiri milih yang coklat. Trus gue liat yang warna ungu. Emm..ungu bagus juga.

Lalu gue bingung deh, antara abu-abu, ijo, ato ungu. Untuk menutupi 'muka tolol' supaya ga keliatan publik bahwa gue lagi mikir:. . . abu-abu-ijo-ungu? . . . abu-abu-ijo-ungu? abu-abu-ijo-ungu? Gue muterin rak-rak di supermarket.

Sampe pada suatu titik gue kembali ke sendal yang gue cinta dari pandangan pertama: si sendal ijo.

NAhhh... dalam kehidupan ini, gampangkah menemukan 'sendal ijo' itu? Buat yang nggak terbiasa dengan bahasa puitis dan maksud-maksud terselubung, begini pertanyaannya. Gampang ga sih memenumkan 'orang yang tepat'?

Gue ga tau dan ga ngerti, gimana caranya temen-temen, kawan-kawan, dan sahabat-sahabat gue memutuskan 'sendal ijo' yang paling pas buat dipilih dalam hidup mereka.

Apakah mereka juga bingung?
Apakah mereka juga tanya-tanya?
Apakah mereka juga muterin supermarket sambil mikir?

Ah.. sinting juga kalo diinget-inget. Gelo abis.. Buat apa gitu loh, beli sendal aja sampe mumet mikirnya. Pake muter-muter supermarket segala. Untung muterin supermarket ga pake bayar. Kalo ga, bahh.. bokek gue! >.<

Kemumetan pikiran gue ini baru berhenti saat gue pake 'hati'. Gue mencoba merasakan, sendal jepit mana sih yang sebenarnya paling gue suka?

Gue rasa, it should be that way..

'Mutusin segala sesuatu ga cuma dipikir, tapi dirasain pake hati..'

*sigh*

Milih sendal jepit aja pake hati, apalagi milih suami ya?


Mumpung gue belum harus memilih dan BELUM MAU memilih, maka sekarang gue bebas melirik. Termasuk melirik sendal jepit mana pun di dunia ini. Kalo gue suka, gue ambil, tapi bayar dulu di kasir. Kalo ga, gue bisa masuk koran kriminal, headlinesnya:
CEWEK CANTIK, MASUK SUPERMARKET, NILEP SENDAL JEPIT

Ogah ah beken keq gitu!

Senin, 15 September 2008

Gara-gara Naek Pisang

Badan gue sekarang masih pegel ga kira2 akibat komplikasi urat kusut. Bayangin aja, gimana ga mau kusut, duduk di mobil ampir 4 jam dari Labuan ke Jakarta. Labuan itu suatu tempat deket Pantai Carita, Jawa Barat, sono.

Trus pas siang sebelum balik ke Jakarta, gue sukses jungkir balik di atas Banana Boat yang ditarik sama Speed Boat. Seluruh otot di badan gue berusaha keras untuk pegangan dan ga jatoh. Apa daya, dengan bobot badan seadanya, mustahil gue menghindar dari tamparan ombak.

Nah kekusutan otot gue ini ternyata berakibat cukup fatal. Sekarang kalo jalan rasanya ga bisa rapet. Paha sebelah kiri agak kepelintir. Dan jadilah gue sedikt ngengkang kalo jalan.

Ah perempuan macam apa gue? Sungguh tidak terpuji!

Ini gara-gara naek banana nih..! Tapi untung ga naek Durian Boat. Duduknya gimana coba?

Tukang sewa banananya ternyata berprofesi ganda sebagai tukang tipu juga. Masa temen gue ampe bayar 200 ribu buat satu banana. Isinya 5 orang. Pas gue pulang, temen gue yang laen bilang, 2 minggu lalu di ke pantai yang sama dan naek Banana itu juga, cuma bayar 15 ribu! Maennya lama lagi.. ga kayak kita, cuma 15 menit.

Hmm.. 15 menit aja udah bikin urat gue semerawut. Kalo sampe satu jam, gue bisa di-opname deh!

Selasa, 02 September 2008

Siti Noerbaia Return

Dari zaman ke zaman, ada hal-hal yang ga berubah. Misalnya, lobang hidung tetap aja dua dan perjodohan tetap aja ada! Dua hal yang beda jauh emang, dan ga nyambung, cuma benar adanya.

Gue lagi lumayan murka niy.. Pasal muasalnya, ada gadis usia 14 taon kawin sama pemuda-karatan-napsu besar yang umurnya 36 taon. Ngujubileeeehh... Gimana ga murka? Jadi gini, gadis berusia 14 taon itu sekolah di 'sekolah terbuka' yang gue kelola. Ga ada angin, ga ada banjir, tiba-tiba gadis itu ga sekolah 2 hari. Mulailah temen-temen gue yang bekerja as staff di sono menyelediki. Ternyata... mereka malah diundang ke pesta pernikahannya.

Ngujubusyeettt... Anak masih ijo yang lagi demen-demennya belajar gitu malah dikawinin! Terenyuh ga sih loe??

Katanya sigh, si pemuda yang ga tau malu ini 'Sarjana Hukum'. LOhh kok guoblok kayak gitu sih, ngawinin gadis di bawah umur?

Katanya juga, si pemuda bangkotan ini berjanji mau nyekolahin adik-adik 'korban' ini. YEAH RIGHT...JIDAT LOE BULAT!

Cari kek, perawan tua dari mana gitu, buat dikawinin. Kalo nggak, kebo betina mana gitu, yang asik diajak kawin. Yang pantes aja deh.. Masa gadis cilik dikawinin?


Untung gue ga dateng pas kawinannya! Kalo ga, bakal gue ketapel jidat si pemuda bangkotan itu sama batu kali paling gede yang bisa gue angkut! Gue tembak-tembakin mukanya pake pistol aer biar besok dia pilek seminggu!

heggghhhh...


ciatttt! cat cat cat cat!
gue cincang-cincang bulu kakinya!
trus..gue lempar ke kolam ikan!

*udah ah, cape ngomel!*