Senin, 02 Juni 2008

AC, Sorban, dan Gulali

Gue baru sadar, bahwa sebenarnya kita harus bisa menerima kecantikan diri kita apa adanya. Istilahnya, udah deh..kagak usah banyak bacot, terima aja muke lu!

Semua berawal dari A C alias air conditioner.

Ceritanya begini. Gue tuh kerja di sebuah kantor yang berukuran..umm.. (daya spatial gue jelek banget)...umm... umm... sekitar 8 X 12 meter gitulah! Nah, di ruangan ini terdapat 3 buah AC. Satu bertengger di tembok di depan gue, dan dua lagi bercokol di tembok kanan dan kiri gue. Kalau ditarik garis yang nggak lurus-lurus amat, pusat pertemuan arah semprotan 3 AC jahanam itu adalah kubik tempat gue duduk!

Perlu dijelaskan pada khalayak ramai, bahwa gue secara de facto adalah manusia paling enteng di kantor itu. alhasil, tiap hari gue mabok dihajar AC dari kiri, kanan, dan depan.

Buat melindungi tulang yang dibalut kulit ini, gue bisa pake jaket. Tapi kepala? Makanya pernah suatu kali gue berpikir, apa gue pake sorban aja ya ke kantor? Kayak peniup suling yang bisa bikin uler joget itu loh..

Pernah juga kepikiran, kalo sorbannya dari batik, keren juga kali ya? Secara batik lagi trend.

Anyways.. karena pusing memikirkan motif yang cocok buat sorban gue, akhirnya gue mengurungkan niat. Lama-kelamaan kepala gue makin punya daya tahan terhadap AC.

Setelah gue resapi, ini semua berkat rambut gue. Rambut gue itu agak mengembang. badan sih boleh kurus, tapi rambut selalu mekar-sehat-ceria. Rambut gulali inilah yang melindungi gue dari sengatan AC.

Sejak saat itu gue sadar, bahwa kalo kita bisa menerima kecantikan apa adanya, maka kita pasti bahagia. Contohnya gue dan rambut gulali ini.

1 komentar:

CV. FreshCo Waterindo mengatakan...

lucu juga loe....
mana kaya gulali.. rambutnya si riri anaknya iwan prasidha itu yg kaya gulali.
Enak loe bisa ada tekstur rambut, aku suka rambut yang mengembang besar...tapi ga kesampaian, akhirnya aku selalu pegang2 rambut org yg ikal, mengejar2 si riri dan main2 dgn rambutnya, selalu beli gulali yg ukurannya tidak kurang dari ukuran kepala orang biasa hehehe

tulis yg agak banyakan, trus tawarin ke publisher..hehe