Sabtu, 19 Juli 2008

Misteri Dokter dan Dukun

Seharian ini gue lewati dengan perasaan fly abiss.. Secara gue menelan 4 jenis obat yang berbeda, untuk meredakan batuk berdarah gue. Wuih...serem juga ya! Ceking-ceking penyakitnya dahsyat!

Jadi pada awalnya gue cuek abis dengan dahak yang ada bercak darah dan begitu juga dengan ingus yang mulai kemerahan. Suatu kali di WC saat gue sibuk mengeluarkan cairan-cairan yang menghambat napas gue, seorang perempuan petugas kantin kantor gue menyaksikannya. Dan dengan paniknya dia bilang, "Duh..mbaa.. bahaya loh..Bahaya! Cepatan ke dokter..! Bahaya loh..." Dia mengulang kata-kata 'bahaya' sampe gue sepertinya terhipnotis.

Dengan polos gue mendatangi kepala bagian kesejahteraan di kantor gue. Ibu ini (perempuan lah!) menelepon dokter kantor gue. Mereka berunding entah apa, hasilnya gue diberikan secarik kertas, dengan nama-nama obat yang asing buat gue. Ibu tersebut dengan baik hati melancong ke ruang P3K dan mengambil serenceng obat buat gue.

Masih dalam keadaan lemes, gue memandangi serenceng obat yang ada tulisan '2x1', '3x1'. Lalu gue mulai berhitung.. 2x1 sama dengan 2. 3x1 sama dengan 3. He he..ga guna banget gue itung tu rumus matematika! Intinya gue harus memasukkan bahan-bahan kimia yang diyakini bisa menyembuhkan batuk dahsyat gue.

Lalu terjadilah reaksi kimia di badan gue..

Fly.... Fly.... Fly....

Dalam kondisi fly, ada beberapa hal yang terpikirkan. Sesuatu yang selama ini menjadi misteri dunia kedokteran.

Pertanyaan pertama, kenapa obat-obatan selalu namanya nyentrik? Dan coba perhatikan, terutama obat-obat antibiotik, nggak ada tulisan keterangannya itu obat apa. Jadi sebagai contoh ya, gue dikasih obat namanya 'Bufacryl'. Nah, ntu obat buat batuk, pilek, apa buat menghilangan darah di batuk, juga ga jelas.

Hanya dokter dan dokter yang tahu.

Ada juga obat yang dikasih ke gue, namanya Floxifar (Wuih...namanya kayak spesies UFO ya). Kali ini di pembungkusnya ada keterangan: Floxifar, KAPLET SALUT SELAPUT- sebuah keterangan yang nggak membantu kita ngerti sama sekali.Jadi maksudnya, si kaplet salut sama si selaput gitoe? Kenapa di antara para obat mesti salut-salutan segala sih..

Anyway, sebagai seorang yang terkena penyakit, kita memang ga mesti tau sebenarnya obat apa sih yang kita konsumsi... As long as (you love me? ga lah!) kita merasa getting better setelah menelan obat-obatan itu. Gue sih merasa baean ya... Secara kita juga lagi sakit dan ga sempet mikir. Jadi kita PERCAYA aja sama obat yang dikasih dokter.

Sama kayak ke dukun. Kita juga percaya aja sama ramuan kemenyan dan jimat yang dikasih. Kita ga tau ini terbuat dari apa, cuma yang pasti kita PERCAYA aja bahwa itu ada khasiatnya.

Cuma bedanya, kalo dokter kita percaya karena teruji secara klinis. Sedangkan dukun kita percaya karena bisa melakukan hal-hal yang nggak mungkin dilakukan dokter.

Percaya dukun atau dokter, itu tergantung kepercayaan masing-masing, dan apakah kita cukup percaya diri untuk mempercayai sesuatu yang tidak kita mengerti.

Bingung? Minumlah BUFACRYL dan FLOXIFAR--kaplet salut selaput! Anda akan semaput binti fly...fly...fly....

Tidak ada komentar: