Minggu, 28 Februari 2010

Kisah si MbaDak

Ada suatu masa, dimana pekerjaan gue ini memungkinkan boss gue 'semena-mena' mengirim gue ke seminar apapun juga. Entah gue ngerti ga ngerti ama topiknya: gue kudu brangkat!

Seminar kelautan?? Brangkat...
Seminar keperempuanan? kuduu..
Seminar gas bumi? hajarr,,,

Sampai suatu ketika, gue diundang ke 'seminar ketahanan pangan'. Ok, gue mencoba menenangkan diri. Gue cukup terhenyak dengan topik seminarnya. Boss gue ini paling pintar mencampakkan gue ke seminar dengan topik yang bagi gue sangat antah berantah. Mungkin dia pikir, tampang gue itu cocok untuk segala jenis permasalahan duniawi. Jadi dengan berpasrah sepenuhnya, gue mendaftarkan diri ke seminar itu.

Begitu liat jadwalnya, gue makin terhenyak. Kali ini sambil ternganga. Karena jadwalnya JAM 8 PAGI. Gue mencoba berpikir, berempati, tapi tetap saja gue ga menemukan alasan: KENAPA SEMINAR KETAHANAN PANGAN HARUS JAM 8 PAGI?

Dan benar saja, pagi itu gue berjalan lunglai ke tempat seminar. Perlu dicatat bahwa ketahanan pangan gue dalam kondisi kritis sekali, alias belum sarapan pagi. Tapi pikiran gue ga terfokus ke situ. Gue mulai panik karena gue telat setengah jam.

Malu dong..so pasti. Masa cantik2 bagini datang telat? Ntar disangka caper lagi.

Tapi tak disangka, tak dinyana, begitu gue membuka pintu ruang seminar, cuma ada 4 orang bapak-bapak berpakaian formal anteng duduk menikmati snacknya. Lalu seorang mbak-mbak panitia datang dengan muka merah-keunguan, meminta maaf sama gue:
"Maaf ya mbak..belum pada dateng nih.. kita tunggu setengah jam lagi ya.."

Gue hanya senyum angkuh. Awalnya gue yang merasa bersalah. Cuma sekarang gue yang menaikkan gengsi, menatap mbak-mbak panitia dengan tatapan hina.

Setengah jam, satu jam, sudah berlalu..

Ketahanan pangan gue diselamatkan dengan segelas air teh manis hangat. Snack-snack yang tersedia ga bisa gue telan. Kata orang, makan kue ketan-kelapa waktu laper sama aja nelen belati ke maag. Intinya, jangan deh..

Akhirnya, seminar ketahanan pangan dimulai jam 10.00. Kebetean gue udah memuncak di ubun-ubun, tapi terus turun lagi karena capek sendiri..

Gue mencoba menikmati seminar, sementara cacing-cacing di perut gue mulai caper. Dalam hati gue berbisik, "Sabar cing..sabar,,, abis ini kita makan enak. Ingat, ini seminar ketahanan pangan. Pasti dia akhir seminar kita bakal makan panganan yang enak! Mungkin ada bahan pangan inovasi terbaru disuguhkan buat kita.."
Cacing-cacing gue pun terdiam dan menelan ludah.

Jam 11.30
, masuklah seorang mbak-mbak..
Muka gue mulai mencibir, hidung mendengus, seraya berkata dalam hati: ih,,ga tau malu! udah mau bubar baru dateng...

Tapi karena gue berprinsip menghargai keanekaragaman hayati, gue bisa berhati besar untuk menerima mbak-mba telat itu.

jam 11.45
Tak disangka, tak dinyana.. Mbak-mbak telat itu ternyata punya gen BADAK ! Tanpa malu-malu dia mengangkat tangan, mau memberikan pendapatnya, disaat detik-detik terakhir kemerdekaan seluruh peserta rapat!

Cacing-cacing gue mulai spaning, bludreg, naek darah! Ga terima sama si mbadak ini.

Tapi lagi-lagi gue menyabarkan cacing-cacing gue,, Gue bilang: "Sabar cing..sabar.. mungkin pendapat mba badak itu penting dan sangat mendesak??"

Cacing-cacing gue agaknya baik dan rendah hati sehingga mereka mau bersabar.

"Menurut saya, krisis pangan sekarang ini karena ulah manusia," Mbak badak membuka pendapatnya.

Okay.. gue menahan napas, sembari berharap ide mbak itu cemerlang sangat.

"Kesalahan terbesar adalah, resto2 fasfood sering memberi takaran makanan berlebih. Sehingga banyak sekali makanan yang terbuang. Coba bayangkann, berapa banyak nasi putih, chicken wings, kentang goreng yang terbuang dalam satu hari?"

iiih... mana gue itungin!*murka*

"Nah, saya rasa, permasalahan besar inilah yang harus bersama2 kita atasi. Saya bercita-cita, tidak ada lagi sampah makanan di dunia ini."

THAT'S IT! Ini adalah puncak kebetean gue!

Maksudnya gimana sih si mbadak itu? Apa kita harus dipaksa makan semua makanan yang ada? Kalo muntah gimana hayoo? Arrghhh.... ga penting abis! Ide yang sungguh ga penting di jam menjelang cacing-cacing gue collapse!

Atau mungkin maksudnya...dia mau daur ulang makanan kali yaa? Dari sisa2 chicken wings dijadiin topping pizza .. Atau sisa nasi dijadiin bahan es cendol?

Ahhh whatever!

Singkat kata, singkat cerita, siang itu, gue pulang dengan perut kosong dan kepala penuh (karena ga habis pikir dengan ide dan kelakuan mbak tadi)

what a day,,!

Moral lesson:
1. Ajak teman kalo pergi ke seminar yang topiknya diluar kebiasaan otak untuk mencerna
2. Sarapan pagi or die

Tidak ada komentar: